Copyright : dok.Metrotvnews.com |
11 Rumah Hancur Diterjang Banjir - Metrotvnews.com, Cirebon: Sedikitnya 11 rumah di Kota Cirebon, Jabar, hancur akibat diterjang luapan banjir, Senin (28/1).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hujan yang turun sejak Minggu (27/1) pukul 18.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB telah membuat Sungai Kriyan dan Sungai Graksan meluap. Meluapnya Sungai Kriyan diperparah dengan terjadinya air pasang di laut.
Selain merendam ratusan rumah, sedikitnya 11 rumah di RW 03 Dukuh Kelurahan Kesambi Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon rusak akibat diterjang air banjir yang datang seperti bah.
Ke 11 rumah tersebut yaitu milik Munaji, Yanto, Atmojo, Husnul, Taufik. Ali, Marmun, Subiung, Wahab, Mira dan Sutaswi.
Banjir pun telah menyebabkan Gianto,49, anak dari Atmojo, terluka kedua kakinya akibat terkena runtuhan dinding pagar.
Munaji, seorang warga yang rumahnya hancur menjelaskan jika saat terjadi banjir ia dan keluarga sudah mengungsikan barang-barang ke tempat yang lebih aman saat banjir datang.
"Banjir pertama datang rumah kami sudah terendam sampai lutut," katanya.
Beberapa baramg berharga pun langsung diungsikan. Namuntiba-tiba terdengar suara bergemuruh. Ternyata air sungai sudah kembali meluap bahkan sudah menjadi air bah dan langsung menerjang rumah warga.
Akibat air yang meluap sangat deras, Muanji pun mengaku harus berpegang pada salah satu tiang rumahnya agar tidak hanyut terbawa deras air. Sedangkan motornya bisa selamat karena terkait dengan pagar.
Munaji pun mengaku harus berenang ke tempat yang aman karena ketinggian air saat itu mencapai 2 meter lebih. "Rumah benar-benar terendam banjir," katanya.
Selain 11 rumah yang rusak, sedikitnya 350 kepala keluarga (KK) yang rumahnya berada di sepanjang bantaran Sungai Kriyan dan Graksan terendam banjir.
Berdasarkan data Kantor Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, ke-350 KK itu sendiri terdiri dari 25 KK di RT 05/01 Kelurahan/Kecamatan Harjamukti setinggi satu meter; 30 KK di RT 09/01 dan RW 10 Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, masing-masing setinggi 80 cm dan 1,5 m; 75 KK di RW 01, RW 08, RW 09 Dukuhsemar, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti; 40 KK di Mandalangan, Kelurahan/Kecamatan Pekalipan, setinggi 70 cm; dan 50 KK di RT 08 RW 09 Kesunean Selatan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran, Adam Nurdin, menjelaskan jika banjir susulan masih memungkinkan terjadi.
"Kami sudah menyiagakan satu unit alat penyedot ampul untuk menyedot air yang menggenang apabila banjir sulit surut," katanya.
Banjir masih memungkinkan terjadi jika banjir besar terjadi di daerah hulu, yaitu di Kabupaten Kuningan. "Belum lagi jika ditambah dengan terjadinya air pasang laut," katanya. (Nurul/OL-3)
0 comments:
Post a Comment